What's Kind of Your Mood |
Sebagaimana artikel sebelumnya yang Saya
pernah tulis mengenai menulis, ternyata sudah cukup lama Saya tidak melakukan
aktivitas ini. Tetiba terlintas di pikiran, segera saja Saya buka laptop dan
menuliskan apa yang ada di pikiran Saya saat ini. Saya sedang berusaha
mengikatnya dengan menuliskannya sebelum menguap. Semangat menulis ini masih
timbul tenggelam bagi Saya, jujur saja. Semangat itu mulai muncul kembali belum
lama ini ketika Saya asyik berselancar di dunia maya lewat jejaring facebook, ketika membaca tawaran PO
untuk Novel baru dari Kak Asma Nadia, penulis yang cukup digandrungi di era
Saya remaja, mungkin demikian juga bagi para remaja saat ini.
Pertama kali membaca tawaran PO itu saya
tertarik dari judul dan tulisan based on
true story nya yang ada di cover novel tersebut. Setelah membaca pengantar
yang menggambarkan jalan cerita novel tadi dan mengikuti live streaming bersama Kak Dewa dan Istri, semakin menambah
ketertarikan Saya, tidak sabar untuk membaca Novel tersebut. Dan... setelah
Saya menerima kemudian menyelesaikan membacanya, efek samping yang
timbul adalah pikiran dan hati Saya menjadi semakin terbuka akan warna warni
kehidupan yang begitu beragam, beberapa terkesan rumit, namun kerumitan itu
sejatinya dapat diurai dengan kesabaran dan keyakinan. Saya merasa bersyukur
masih dibukakan jalan, diingatkan, untuk tidak lagi terjebak dalam keputusasaan
serta kekecewaan, karena yang Saya butuhkan hanya terus bergerak, berusaha,
tidak hanya untuk berdiam diri meratapi dan semakin terpuruk.
Saya selalu tertarik dengan buku bacaan
yang mengambil cerita dari kisah nyata, mengenai biografi seseorang yang
menginspirasi, dan cerita perjalanan seseorang menjelajah ke setiap belahan
bumi yang belum bisa Saya lakukan sendiri. Membaca jenis-jenis bacaan tersebut
membuat Saya serasa masuk di dalam cerita tersebut, seperti Saya juga telah mengunjungi
tempat-tempat menakjubkan itu, sekaligus doa semoga Saya diberi kesempatan juga
untuk secara langsung menjelajahinya. Berarti Sang Penulis benar-benar berhasil
menyampaikan maksudnya pada Saya yang membaca tulisan-tulisannya, ini nih yang
rasanya sampai sekarang Saya masih merasa belum berhasil sampai pada tingkat
itu.
Lewat semua yang sejauh ini Saya jalani,
semakin membuat diri ini merasa malu pada-Nya. Begitu besar nikmat yang masih
belum bisa sepenuhnya Saya syukuri dengan mengembangkannya, seperti dalam hal
menulis. Flashback, begitu banyak
kesempatan yang telah terlewati karena Saya tidak secara benar-benar
memperhatikan tangan-tangan-Nya yang bekerja membimbing Saya. Tekad dalam diri
ini kadang menyembul, berkobar, namun lebih sering tenggelam dan padam karena
keadaan yang semestinya tidak terlalu kuat menenggelamkannya, ya ... rasa malas
masih seringkali memenangkan hati ini.
Kembali kepada bagian novel, tokoh
Kang Dewa dan Istri benar-benar terasa bagaikan sebuah oase di tengah gurun
kegusaran dalam hubungan suami istri di rumah tangga Saya. Pagi hari sebelum
siang hari Saya menuliskan tulisan ini, semakin dikuatkan dengan
nasehat-nasehat yang begitu dirindukan oleh jiwa ini, beginilah hikmah
silaturahim dalam hati Saya bersyukur. Titik tolak dari semuanya yang Saya
sadari adalah perasaan sendiri karena memang keadaan pernikahan yang LDM
istilah gaulnya, alias Long Distance
Marriage, sikap Saya yang memiliki kecenderungan introvert karena kebiasaan saat masa kecil yang memang dituntut
untuk bisa mandiri, Saya rasa seringkali menjadi terlalu berlebihan, pada saat
dimana Saya sekarang telah memiliki pasangan, dimana kebutuhan berbagi,
berkomunikasi, diperhatikan mulai dari hal yang kecil menjadi seperti sebuah
kehausan yang menuntut pasangan Saya untuk mengisinya.
Ah...cara-Nya selalu indah dalam
mengingatkan Saya. Proses dimana Saya dihadapkan, dipertemukan dengan berbagai
situasi yang sangat mengaduk-ngaduk hati dan pikiran, yang senantiasa Saya
harapkan bisa semakin menguatkan serta memasrahkan Saya. Setiap apa yang Ia
berikan selalu ada maksud, dan berbaik sangka atas perkenan-Nya menjadi jalan
yang terbaik untuk dilalui.
Tulisan ini sebenarnya sebagai pengingat
agar senantiasa bersyukur terhadap segala ketetapan dari-Nya. Bersyukur karena
diberi kesempatan membaca novel yang inspiratif, sebagai pengingat agar tidak melakukan
kekeliruan yang sama, setidaknya menjadi lebih waspada karena ada beberapa cerita
yang mirip namun menghasilkan efek yang berbeda. Bersyukur hari ini bejana yang
terasa kosong telah mulai terisi hikmah, mengikat tekad untuk benar-benar bisa
menerima dengan lapang dada segala pernik kehidupan yang begitu unik,
memperbaiki awal yang salah di hati ini dalam membina hubungan, agar menjadi
semakin bermakna, tentunya masih terus butuh usaha ekstra untuk tetap menjaga
rasa percaya bahwa ia bersedia istiqomah bersama.
Wah, tidak terasa, tulisan mengenai
bagaimana Saya mengelola mood
berkembang sejauh ini, menjadi tulisan berisi curahan hati, namun pada intinya
masih berkaitan dengan pengelolaan suasana hati juga kan ya. Bila dirangkum,
menurut Saya, pengelolaan suasana hati/mood
bisa dibagi menjadi beberapa poin, diantaranya :
Ø Alihkan
sejenak rutinitas pekerjaan dengan melakukan kegiatan lain yang Anda senangi,
tidak perlu lama, cukup untuk merefresh
pikiran dan suasana hati, melemparkan rasa penat agar siap berjuang kembali ke
medan perang hahaha;
Ø Tuliskan,
ceritakan atau bagaimanapun cara Anda mengungkapkannya, curahkan apa yang ada
di hati dan pikiran Anda, kosongkan agar benar-benar tinggal kesegaran yang ada
di dalamnya. Biar siap diisi dengan hikmah, semangat dan tekad yang kuat, oke
kan;
Ø Setelah
refresh, saatnya bulatkan tekad dan
komitmen Anda untuk menyusun target serta langkah-langkah prioritas yang akan
diambil dalam mencapai target kehidupan;
Ø Yang
tidak kalah penting adalah dengan memupuk harapan serta rasa percaya di hati
dan pikiran Anda, berbaik sangka akan ketetapan dari-Nya untuk Anda dan
teruslah bergerak...berusaha semaksimal mungkin diiringi doa kepada-Nya.
Akhirnya, mari kelola dengan bijak hati dan pikiran kita, olah
pikir, olah rasa, dan jangan lupa olah raga ya. Salam sukses dan bahagia.
How To Manage Your Mood |
0 Response to "How To Manage Your Mood"
Posting Komentar