8 Perilaku Yang Bisa Membunuh Karir Anda

Karir secara tradisional dibangun melalui tangga yang bersifat linear. Pada era kompetisi global saat ini pengembangan karir lebih bersifat protean career (PC) dimana karir seringkali berubah berdasarkan perubahan minat karyawan, nilai-nilai yang dianut, kemampuan dan perubahan-perubahan di dalam lingkungan kerja. Karir bukan lagi hanya diarahkan untuk mengisi jabatan yang tersedia secara struktural, tetapi juga terarah pada keberhasilan karyawan secara psikologis. (Alwi, 2012 : 238).

Pengembangan karir merupakan suatu proses pelaksanaan perencanaan karir. Pengembangan karir dapat dikatakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan, memastikan bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan pengalaman yang tepat tersedia pada saat dibutuhkan. (Simamora dalam Rahman, 2012). Lebih lanjut masih dalam Rahman, Moekijat (1995) mengatakan bahwa : dalam pengembangan karir seharusnya diterima bukan sekedar promosi ke jabatan yang lebih tinggi, tetapi sukses karir yang dmaksudkan seorang karyawan mengalami kemajuan dalam bekerja, berupa kepuasan dalam jabatan yang dipercayakan  serta  meningkatkan ketrampilan. Namun pada kenyataannya masih banyak yang terisolasi pemikirannya bahwa sukses karir itu ya punya jabatan yang tinggi.
8 Perilaku Yang Bisa Membunuh Karir Anda
8 Perilaku Yang Bisa Membunuh Karir Anda

Apapun arti karir bagi diri Anda, merupakan suatu keniscayaan bahwa sebagian dari Anda menginginkan karir Anda meningkat atau membaik bahkan ekstrimnya melesat. Sejauh apa keinginan itu akan terwujud sebenarnya kembali pada diri Anda sendiri. Apakah Anda akan menjadi seorang yang biasa saja atau menjadi orang yang luar biasa? Keluhan akan macetnya karir seringkali kita temui dan kita cenderung tidak memperhatikan titik-titik manakah yang menyebabkan kemacetan tersebut. Ketidakjelian kita dalam melihat peluang yang mengakibatkan macetnya karir bahkan menjadi titik yang sama yang juga orang lain alami pada posisi Anda. Salahkah Anda telah abai akan hal tersebut ? Ataukah  itu sudah merupakan perilaku yang umum terjadi? 

Delapan perangkap karir yang dapat mengakibatkan macetnya karir, stagnannya karir bahkan membunuh karir itu sendiri akan dapat Anda antisipasi jika Anda mengenali perilaku Anda sendiri disn. Bagaimana Anda  membuat misi Anda untuk mewujudkan pencapaian karir yang Anda inginkan Pengaturan target  waktu dalam memproyeksikan langkah karir Anda. Apa saja delapan perangkap karir tersebut ?

  1. Tembak pada kinerja atau nilai. Bagaimana karir mau meningkat bila kinerja stagnan bahkan cenderung asal-asalan ? Berorientasi pada proses dan outcome tidak semata-mata pada output atau hasil. Do the best give the best. Jangan menyesal dan menggerutu bila disalip kalau tidak mau merubah kinerja dari sekarang. Jadikan diri Anda memiliki value added bagi tempat Anda bekerja.
  2. Resistensi terhadap perubahan. Dunia berubah begitu cepat dengan berbagai kemajuannya. Sekarang sudah ada pesawat, kalo mau naik haji apa kita mau tetep naik onta? Ow...ow..gak gitu juga kali ya. Kalau mau menuju X kita harus lewat Y, Z, A, B,C baru bisa. Apa gak ada jalan yang lebih singkat untuk mencapai X ? Ada sebenarnya, tapi biasanya kita lewat Y-Z-A-B-C dulu. Stop resisten! Kalo ada yang lebih singkat untuk apa milih yang bertele-tele ? Kegagalan untuk welcome terhadap ide-ide baru itu perangkap. Masih mau masuk perangkap yang bikin karir Anda seret atau bahkan membunuh karir Anda ? Oh NO.
  3. Problem Maker vs Problem Solver. Mana yang akan Anda pilih kembali pada diri Anda sendiri. Bila ingin baik bahkan menanjak jalan karirnya jadilah problem solver. Bila ingin stag bahkan stop karirnya jadilah problem maker. Choose Your Way!
  4. Bisa bekerjasama baik dengan Bos tapi tidak dengan rekan kerja. Dekat dengan bos bukan segala-galanya. Menjaga lingkungan kerja tetap kondusif menjadi kunci utama. Sebaik apapun kualitas diri Anda tanpa kerjasama yang baik dengan rekan kerja hanya akan menghambat pencapaian tujuan perusahaan tempat Anda bekerja. Bukannya goals tercapai bisa jadi malah hancur berantakan karena rekan kerja mogok tidak bekerja atau bekerja asal-asalan. Karir Anda juga yang menjadi taruhannya. Jadi menjaga hubungan baik dengan bos dan juga rekan kerja tidak boleh dilupakan. Jangan sampai terperangkap ya!
  5. Terlalu khawatir tentang perubahan karir berikutnya dibandingkan berfokus pada kinerja saat ini. Kecenderungan yang seringkali dapat dengan mudah ditemui. Ketakutan yang berlebihan akan perubahan karir yang didasari ketidaksiapan diri Anda menerima perubahan karir dikarenakan minimya skill yang Anda miliki. Seharusnya dengan kompetensi yang baik yang Anda miliki bukan menjadi suatu alasan Anda untuk mengkhawatirkan karir Anda. Mengapa ? Karena Anda bernilai, Anda siap bersaing, Andalah yang terbaik, sehingga tidak ada alasan untuk tidak fokus pada kinerja terbaik Anda saat ini.
  6. Mementingkan diri sendiri. Egoisme merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang hanya menguntungkan diri sendiri. Egoisme berarti menempatkan diri di tengah satu tujuan serta tidak peduli dengan penderitaan orang lain, termasuk yang dicintainya atau yang dianggap sebagai teman dekat. Sikap yang kaku ini akan menjadi bumerang bagi diri Anda sendiri. Bukan hanya rekan kerja yang sebel dengan sikap Anda tersebut, atasan atau Bos Anda juga. Walhasil karir akan terancam bila Anda terperangkap disini. Ekstrimya, kalau Anda meninggal apakah Anda bisa mengubur diri Anda sendiri ? Jawab sendiri ya hehehe.
  7. Lupa untuk mengembangkan rencana suksesi Anda sendiri ketika Anda dipromosikan. Seringkali Anda menjadi lupa pada tujuan utama dan target Anda bila dihadapkan pada sebuah promosi. Kembali fokus pada target Anda. Baca kembali rencana suksesi Anda dan kontrol step by step pengembangannya menuju kemajuan demi kemajuan berikutnya.
  8. Puas, dengan cepat puas berarti Anda telah berhenti tumbuh. Setelah berhasil mencapai satu target, berusahalah kembali mencapai target berikutnya. Selalu berinovasi menjadi lebih baik lagi dengan bercermin kepada kompetitor tanpa keluar dari jalur Anda. Be the best.

0 Response to "8 Perilaku Yang Bisa Membunuh Karir Anda"

Posting Komentar