PEREMPUAN DAN PEMIMPIN

Perempuan, berbicara mengenai makhluk yang satu ini tak akan ada habisnya mengupas berbagai perannya, baik di dalam rumah tangga, keluarga, masyarakat hingga komunitas yang lebih luas. Perempuan, yang dengan kelembutannya memikul tanggung jawab besar, bahkan partner setianya, kaum laki-laki seringkali takjub dan acung jempol kepadanya. Tanggung jawab dalam membimbing serta menjaga putra putrinya, bahu membahu dengan suami dalam menahkodai biduk mengarungi samudera menghadapi badai dan ombak yang seringkali mengancam karamnya biduk dalam misinya mencapai pulau keabadian. Dari sini sebenarnya kepemimpinan perempuan sudah sangat jelas terlihat. Perempuan sebagai pemimpin dalam keluarga berpartner dengan sang suami, misalnya dalam pendidikan anak baik itu pendidikan karakter maupun pendidikan formal yang akan ditempuh anak.

Interaksi perempuan cenderung lebih intensif terhadap keluarga terutama anak-anaknya, kedekatan emosional yang membuat perempuan menjadi penganalisis nomor satu dalam menentukan arah kebijakan di dalam keluarga, salah satu contoh yang utama adalah dalam pendidikan anak-anaknya. Bagaimana SWOT (Strenght-Weakness-Opportunities-Threats) yang dimiliki oleh masing-masing anggota keluarga. Apa saja sih potensi si sulung dan si bungsu, si sulung mungkin kurang baik dalam berkomunikasi/bergaul namun ia anak yang cerdas dan si bungsu mungkin tidak begitu cerdas namun ia sangat baik dalam berkomunikasi dengan orang lain, tentunya penerapan pola pendidikan dan pengasuhan antara keduanya pastilah berbeda. Disinilah poin plus dari seorang ibu, nilai lebih perempuan, mereka cenderung lebih interaktif, komunikatif, dan solutif dalam berbagai hal, dengan karunia yang diberikan Tuhan kepadanya dimana ia lebih ulet, peka, luwes dalam bertindak, berperilaku serta mengambil kebijakan, bila disandingkan dengan partnernya, kaum laki-laki.

http://inayahfitriyani.blogspot.com/2015/08/perempuan-dan-pemimpin.html
perempuan dan pemimpin
Keunggulan yang dimiliki oleh perempuan dalam membangun karakter keluarga dan sebagai pendukung kesuksesan sang suami, secara alami menular seperti virus, memberi pengaruh pada lingkungan sekitarnya. Bila perempuan tersebut bekerja, maka akan terbawa di lingkungan kerjanya, pada saat ia bermasyarakat maka hal tersebut juga akan terbawa di lingkungan masyarakat tempat tinggalnya atau di komunitas-komunitas lain yang mungkin perempuan ikut di dalamnya. Saat ini era telah berubah, tipekepemimpinan oleh perempuan telah menjadi suatu perubahan pola dalam kepemimpinan, dimana pola pemberian perintah berubah ke pola pendekatan relationship. Sudah bukan waktunya lagi membedakan kedudukan laki-laki dan perempuan. Impian Kartini nampaknya mulai menjadi kenyataan, saat ini dan di masa mendatang perempuan tidak hanya menjadi penunggu rumah, pengurus rumah tangga, akan tetapi perempuan dan laki-laki saling menguatkan, saling bekerja sama di dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat dan bangsanya dengan tanpa meninggalkan, tetap menjunjung tinggi kodratnya sebagai perempuan. Perempuan bagaikan bumi yang menumbuhkan benih-benih dan menyediakan kemakmuran penuh bagi penghuninya, bagaikan matahari yang bisa memberikan kehangatan, pancaran bahkan energi, bagaikan samudera yang penuh ketangguhan, tak surut bila ditimpa tak meluap bila diguyur, bagaikan bulan yang menghadirkan harmoni, kerukunan dan ketentraman, bagaikan bintang yang memberi kejelasan arah mata angin dan menegaskan arah perjuangan, bagaikan udara yang mengisi kekosongan, dan bagaikan air yang senantiasa memberi ketenangan dan kesejukan yang mengokohkan. 

Ingatlah perempuan adalah tiang negara, bila rapuh tiang tersebut robohlah negara, namun bila kuat tiang tersebut kokohlah negara!

0 Response to "PEREMPUAN DAN PEMIMPIN"

Posting Komentar