Selling Product is Selling Yourself

Setiap orang pada hakikatnya adalah seorang penjual. Saat menjual produk sebenarnya ANDA juga sedang menjual diri ANDA sendiri. Selling Product is Selling Yourself. Itulah yang tiba-tiba terlintas dalam pikiran saya. Ya, hal tersebut muncul dengan tiba-tiba ketika mengisi waktu luang saat dinas luar, di sebuah toko buku tepatnya. Ingatan-ingatan mengenai group toko bbm rekan sejawat dan bentuk jualan online yang saya ikuti di IG, dan kebetulan saya sendiri tengah mulai menawarkan sebuah produk yang biasa saya tawarkan menjelang bulan ramadhan, ternyata cukup efektif melihat prospek penjualan produk dengan pemasaran diri. Rasa-rasanya begitu pas timingnya. Hasrat menulis yang begitu lama terpendam oleh kesibukan pekerjaan lapangan pun dengan segera saya ikat, takut terlepas dan menguap hehe.

Membuka kembali beberapa literatur, hitung-hitung belajar kembali, mengingat materi manajemen pemasaran saat dulu tengah senang-senangnya ngampus bersama ibu-ibu dan bapak-bapak yang super duper menginspirasi menurut saya. Beberapa uraian berikut adalah hasil adaptasi dari tulisan Bapak Ahmad Elqorni dengan gaya bahasa saya yang semoga bisa dipahami. Check it out.....

Konsep pemasaran saat ini telah banyak berkembang, sudah bukan lagi berorientasi pada penjualan produk semata, namun sudah memperhitungkan nilai lebih produk yang kita jual. Dan lagi-lagi nilai tambah dari produk itu tidak lain adalah diri kita sendiri, ya diri ANDA sang penjual produk. Phillip Kotler merumuskan konsep pemasaran yang dikenal dengan istilah 6P Megamarketing. Sudut pandang pemasaran bergerak dari sudut pandang produsen ke sudut pandang konsumen. "Not just sell product but also make product to be expected, excellent, I mean"

Esensi dari pemasaran diri dapat terlihat dari P yang pertama dalam 6P Megamarketing Phillip Kotler, yakni Product. Product (Produk) adalah diri ANDA sendiri. Agar produk mudah diterima, kita harus memberikan nilai tambah pada produk, yakni diri kita. Setelah dirasa nilai diri kita telah memiliki nilai tambah, nilai jual, maka berikutnya adalah P yang kedua, yakni Price, berapa sih nilai diri kita sebenarnya? Jawabannya ditentukan oleh bagaimana citra diri yang kita buat, citra diri yang telah kita bentuk. Bila baik dan positif, maka menjadi sangat mudah dalam memasarkan. Sebaliknya, bila kita merasa terlalu rendah diri, hal tersebut secara otomatis akan menurunkan harga diri kita. Citra diri seperti label harga yang kita tempel di wajah kita. Orang akan melihat terlebih dulu berapa sih label harga yang kita pasang sebelum membeli produk kita. Kalau citra jelek yang terpasang maka orang akan membeli dengan harga murah, kemampuan dan kreatifitas kita menjadi tidak berharga. Miris bukan! So...pilihan ada pada ANDA, akan dibikin positif atau negatif.
Selling Product is Selling Yourself

Produk sudah oke, harga pun sudah ok, P berikutnya yang penting untuk kita perhatikan, untuk ANDA perhatikan adalah Place (tempat), bagaimana kita, bagaimana ANDA menempatkan produk tersebut. Tempatkan produk dekat dengan target pemasaran kita, ya dekatkan produk ke pembeli. Bagaimana cara yang efektif dalam menempatkan produk ANDA, hasil kreatifitas ANDA, agar menarik dan tentunya terpilih oleh pembeli? Dekatkanlah dengan pembeli, ANDA dapat melakukannya dengan mensharekan hasil kreatifitas ANDA tadi,produk ANDA itu, dalam sebuah artikel di media massa, media online, media televisi atau buku mungkin, serta yang lebih kekinian menurut saya adalah lewat medsos. ANDA salurkan agar mendapat perhatian dari publik, karena dengan ANDA mensharekan produk, gagasan, hasil kreatifitas ANDA tadi maka publik, masyarakat, target pemasaran ANDA akan mengenalnya, sehingga publik dapat mengakses, memahami dan berikutnya mengapresiasi produk, gagasan dan hasil kreatifitas ANDA tersebut.

Tiba pada P berikutnya yaitu Promotion. Setelah proses penciptaan citra diri yang positif, kemudian harga yang tepat dan media pendistribusian ide yang oke yang telah ANDA pilih, maka tanggung jawab promosi juga terletak pada diri ANDA, ya benar ANDA sendiri yang bertanggungjawab penuh, bukan penerbit atau pihak lain. ANDA harus secara proaktif memasarkan produk ANDA tersebut. Dalam kegiatan promosi ini ANDA dapat melibatkan konsultan atau pihak lain seperti menggandeng artis atau publik figur yang sesuai dengan produk, gagasan dan hasil kreatifitas ANDA untuk mengemasnya menjadi lebih positif dan lebih oke.

P yang terakhir dalam megamarketing adalah Power. Power disini dapat diartikan sebagai networking yang ANDA miliki. Bagian membangun jejaring inilah yang penting yang perlu ANDA perhatikan dalam kehidupan ANDA, karena jejaring yang telah kuat terbentuk akan sangat membantu serta memberikan akses yang tepat dalam memasarkan produk, gagasan dan hasil kreatifitas ANDA dalam hubungannya dengan publik, dengan masyarakat, kelompok yang menjadi target pemasaran ANDA.





0 Response to "Selling Product is Selling Yourself"

Posting Komentar