Come Achieve Your Dreams

Apakah yang terbersit di benak setiap kita ketika mendengar atau menyebutkan sebuah kata "mimpi"? Ya banyak istilah yang sering kita dengar atau saksikan terkait dengan "mimpi". Banyak jargon juga mengenai "mimpi". Apakah "mimpi" itu? Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep). Pemimpi dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk. Ilmu yang mempelajari mimpi disebut oneirologi

Menurut Sigmund Freud, stimulus dan sumber dari kemunculan sebuah mimpi ada 4 (empat), yaitu :
1. External Sensory Stimuli;
2. Internal (subjective) Sensory Excitations;
3. Internal Organic Somatic Stimuli;
4. Psychical Source of Stimulation.

Stimulus dan sumber tersebut bisa muncul dari dalam diri individu seperti dorongan tertentu, harapan dan keinginan-keinginan atau yang bersifat eksternal yang biasanya berasal dari pengalaman obyektif atau bisa juga karena rangsangan organ badan maupun kondisi fisik. Timbulnya mimpi, mayoritas sebagai pengendapan unsur libido dan id yang tak bisa terealisasi di dunia nyata, dan pada ujungnya harapan itu mengendap pada alam bawah sadar dan muncul secara “tidak fair” via mimpi.

Psiklologi mimpi dalam Islam memiliki relasi yang luas dan komprehensif namun sarat ilmu, iman, dan amal. Bagaimana hanya dari sebuah tayangan ketika kita tidur itu, Islam kemudian menariknya menjadi landasan tauhid. Mimpi tidak terjadi dengan sendirinya, mimpi juga bukanlah semata-mata aktivitas inderawi, pengendapan cita-cita, logika sederhana, yang dijelaskan Goddert dan Freud, karena sekalipun mimpi itu hasil tipu daya setan, tak satupun detik yang bergulir terjadi tanpa izin Allah.

Sudah sepatutnya manusia mengingat bahwa hidup itu sebentar dan setiap kaki yang melangkah amat dekat sekali dengan kematian. Mimpi memiliki kedua sayap dari satu tubuh yang sama, saling kontras tapi berdekatan, yakni kehidupan dan kematian. Karena bermula dari sebuah mimpi laki-laki mukmin dinyatakan baligh untuk menghirup relung-relung insani sebagai hamba yang lengkap dengan tugas-tugas imaninya di depan.

Dibalik itu, dari sebuah mimpi dan aktivitas tidur, ternyata manusia dekat sekali dengan kematian. Karena banyak pula saudara kita yang dari tidurnya justru menjadi jalan untuk kembali ke Sang Pencipta. Alangkah meruginya jika rasio kita tidak bisa menangkap hal Ini bahwa pikiran dan ruh kita betul-betul tergenggam oleh-Nya, terlebih dalam tidur.

Dan kita sebagai yang mengaku mukmin, kadang tidak menyadari bahwa dunia momentum ujian keimanan dari Allahu Ta’ala. Tidak ada yang “gratis” dalam hidup ini semuanya ada bayaran menjadi iman atau kufur, termasuk lewat mimpi. Semua pilihan ada pada kita, mau memilih yang mana. Wallahua’lam bishshawab.


Sebagian tulisan mengutip dari tulisan Bapak Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi, Konselor. Thanks to ALLAH. 





0 Response to "Come Achieve Your Dreams"

Posting Komentar