Miskin itu Pilihan ?



Berikut daftar 40 orang terkaya RI versi Forbes tahun 2012 yang saya kutip dari Viva News Kamis, 29 November 2012 oleh Iwan Kurniawan :
1. R. Budi dan Michael Hartono (US$15 miliar)    
2. Eka Tjipta Widjaja dan keluarga (US$7,7 miliar)  
3. Susilo Wonowidjojo dan keluarga (US$7,4 miliar)    
4. Anthoni Salim dan keluarga (US$5,2 miliar)   
5. Chairul Tanjung (US$3,4 miliar)    
6. Sri Prakash Lohia (US$3 miliar)    
7. Sukanto Tanoto (US$2,8 miliar)    
8. Peter Sondakh (US$2,6 miliar)    
9.Boenjamin Setiawan dan keluarga (US$2,35 miliar)    
10. Putera Sampoerna dan keluarga (US$2,3 miliar) 
11. Mochtar Riady dan kaluarga (US$2,2 miliar)    
12. Low Tuck Kwong (US$2 miliar)
13. Tahir (US$1,8 miliar)    
14. Ciliandra Fangiono dan keluarga (US$1,79 miliar)    
15. Martua Sitorus (US$1,75 miliar)    
16. Achmad Hamami dan keluarga (US$1,7 miliar)    
17. Theodore Rachmat (US$1,6 miliar)    
18. Kartini Muljadi dan keluarga (US$1,51 miliar)    
19. Murdaya Poo (US$1,5 miliar)    
20. Djoko Susanto (US$1,4 miliar)    
21. Eddy Katuari dan keluarga (US$1,3 miliar)    
22. Edwin Soeryadjaya (US$1,21 miliar)    
23. Sjamsul Nursalim (US$1,2 miliar)    
24. Ciputra dan keluarga (US$1,17 miliar)    
25. Soegiarto Adikoesoemo (US$1,15 miliar)    
26. Kiki Barki (US$1,08 miliar)    
27. Kuncoro Wibowo dan keluarga (US$1,06 miliar)    
28. Garibaldi Thohir (US$1,05 miliar)    
29. Hary Tanoesoedibjo (US$1,04 miliar)    
30. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (US$1,03 miliar)    
31. Benny Subianto (US$1,02 miliar)    
32. Harjo Sutanto (US$1 miliar)   
33. Kusnan dan Rusdi Kirana (US$900 juta)    
34. Aksa Mahmud (US$820 juta)    
35. Prajogo Pangestu (US$800 juta)    
36. Alexander Tedja (US$790 juta)    
37. Husain Djojonegoro dan keluarga (US$780 juta)    
38. Sudhamek (US$760 juta)    
39. Hashim Djojohadikusumo (US$750 juta)    
40. Eddy Kusnadi Sariaatmadja (US$730 juta).


Pembuatan daftar seperti ini bertujuan sebagai bentuk apresiasi serta sarana memotivasi. Kapankah kita bisa menjadi salah seorang yang namanya tertulis disana?jawabannya hanya kita sendirilah yang tahu, bisa dilihat dari sejauh mana langkah kita saat ini. Semua butuh proses yang tidak sebentar dan tidak sederhana.

Di luar itu semua, terlihat jauh berbeda bila kita melihat potret kesejahteraan masyarakat Indonesia saat ini. Menurut keterangan yang diperoleh dari Menteri Bappenas Ibu Armida Alisjahbana yang dikutip dari TEMPO. CO oleh Imam Sukamto yang di post kan pada Senin, 13 Agustus 2012, beliau mengatakan pemerintah berupaya menurunkan tingkat kemiskinan nasional pada akhir tahun 2012. "Target pemerintah, di akhir tahun, tingkat kemiskinan nasional adalah 11,5 persen," ujar Armida saat ditemui di Kementerian Bappenas, Senin, 13 Agustus 2012. Semoga memang bisa tercapai target yang ditetapkan di atas. 

Dalam penurunan tingkat kemiskinan masyarakat dilaksanakanlah program melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan penetapan 3 (tiga) klaster program penanggulangan kemiskinan, antara lain :
1. Klaster I, bertujuan untuk mengurangi beban pemenuhan kebutuhan dasar dan untuk memenuhi kebutuhan dasar anggota rumah tangga miskin melalui peningkatan akses pada pelayanan dasar, seperti raskin dan pelayanan jamkesmas,
2. Klaster II, bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat, diantaranya melalui program PNPM Mandiri,
3. Klaster III, bertujuan untuk terlaksananya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk UMKM dan Koperasi.

Dari berbagai program yang telah dirancang dan dilaksanakan oleh pemerintah, perlu adanya dukungan serta pantauan atau evaluasi dari setiap pelaksanaan program yang ada oleh setiap stake holder, seperti masyarakat, pihak swasta dan para akademisi guna terwujudnya tujuan dari pelaksanaan program yakni terciptanya kesejahteraan masyarakat dengan penurunan tingkat kemiskinan masyarakat sebagai salah satu indikatornya.

Sudah sejauh manakah peran dari para stake holder di dalam ikut berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesejahteraan masyarakat saat ini?

0 Response to "Miskin itu Pilihan ?"

Posting Komentar